Alhamdulillah, harapnya sihat dan sentiasa dalam jagaan ALLAH SWT.
Setelah 2 bulan Ramadhan telah meninggalkan kita...masih istiqamahkah kita untuk membaca al Quran?
masih istiqamahkah kita untuk solat sunat dan melakukan amalan sebagaimana yg telah kita lakukan pada bulan Ramadhan??
tepuk dada, tanyalah iman...
Imam al-Qurtubi berkata, “Hati yang istiqamah adalah hati yang sentiasa lurus dalam ketaatan kepada Allah, baik berupa keyakinan, perkataan, maupun perbuatan, hati yang istiqamah adalah jalan menuju kejayaan di dunia dan keselamatan dari azab akhirat. Hati yang istiqamah akan membuat seseorang dekat dengan kebaikan, rezekinya akan diluaskan dan akan jauh dari hawa nafsu dan syahwat.
Kenapa perlunya kita istiqamah??
Ada banyak cara untuk memikili hati yang istiqamah ini, antaranya;
1. Meletakkan cinta kepada Allah di atas segala-galanya. Ini adalah persoalan yang tidak mudah dan memerlukan usaha yanh gigih kerana, dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami pertembungan antara kepentingan Allah dan kepentingan makhluk, Apabila dalam kenyataanya kita lebih mendahulukan kepentingan makhluk, maka itu pertanda bahwa kita belum meletakkan cinta Allah di atas segala-galanya.
2. Membesarkan perintah dan larangan Allah. Membesarkan perintah dan larangan Allah harus dimulai dari membesarkan dan mengagungkan pemilik perintah dan larangan tersebut, yaitu Allah. Membesarkan perintah Allah di antaranya adalah dengan menjaga waktu salat, melakukannya dengan khusyu, memeriksa rukun dan kesempurnaannya serta melakukannya secara berjamaah.
3. Sentiasa berzikir kepada Allah kerana itulah perintah Allah dan Rasul-Nya sebagaimana yang disebutkan dalam hadis qudsi Allah berfirman,
قَالَ مَنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَمَنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ مِنْ النَّاسِ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ أَكْثَرَ مِنْهُمْ وَأَطْيَبَ
Maksudnya;“Barangsiapa yang mengingat-Ku di dalam dirinya, maka Aku akan mengingat-Nya dalam diri-Ku. Dan barang siapa yang mengingat-Ku dalam keramaian, maka Aku akan mengingat-Nya dalam keramaian yang lebih baik darinya
4. Mempelajari kisah orang-orang saleh terdahulu supaya kita boleh mengambil pelajaran dari mereka. Bagaimana kesabaran mereka ketika menghadapi ujian yang berat, kejujuran mereka dalam bersikap, dan keteguhan mereka dalam mempertahankan keimanan. Sebagaimana firman Allah ,
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَى وَلَكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Maksudnya; Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (Yusuf: 111).
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Semoga kita semua terus istiqamah untuk terus beramal kerana ALLAH SWT
insyaALLAH
No comments:
Post a Comment